Jumat, 19 Juli 2013

Materi Olimpiade Matematika SD " Bilangan "

A.   BILANGAN

1.   Operasi Bilang Bulat.

Bilangan bulat biasa dilambangkan dengan huruf B, dengan anggota sebagai berikut:
B = { … , ­­-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, … }. Dalam garis bilangan dapat ditulis sebagai berikut:
`
      …    --8 -7-6 -5 -4 -3 -2 -1   0   1    2   3    4   5   6    7   8    9    …

1.      Sifat Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat
à     Sifat komutatif
Untuk a, b Î B, maka
a + b = b + a



à     Sifat asosiatif
Untuk a, b, c Î B, maka
(a + b) + c = a + ( b + c)





à     Unsur Identitas (netral)
Untuk a Î C, maka :
a +0 = 0 + a = a, maka 0 disebut unsur identitas (netral)



Contoh 1:
à     (-3) + 12 = 9
à     12 + (-3) = 9
Jadi, (-3) + 12 = 12 + (-3) (bersifat komutatif)

Contoh 2:
à     (3 + 2) + (-7) = 5 + (-7) = -2
à     3 + (2 + (-7)) = 3 + (-5) = -2
Jadi, (3 + 2) + (-7) = 3 + (2 + (-7)) (bersifat asosiatif)


Contoh 3:
à     (-4) + 0 = 0 + (-4) = 4
à     3 + 0 = 0 + 3 = 4
à     11 + 0 = 0 + 11 = 11
0 unsur identitas (netral), karena jika dijumlahkan terhadap suatu bilangan hasilnya bilangan itu juga

à     Invers jumlah
a + (-a) = (-a) + a = 0
Jadi, invers dari a adalah -a atau invers dari -a adalah a

à     Bersifat tertutup
Dua buah bilangan bulat dijumlahkan maka hasilnya bilangan bulat juga
Contoh 4:
à     invers atau lawan dari 6 adalah -6
à     invers atau lawan dari -7 adalah 7

Contoh 5:
à     3 + (-6) = -3 (bil. bulat)
à     (-3) + (-9) = - 6 (bil. bulat)


2.      Sifat Operasi Pengurangan Bilangan Bulat
à     Pengurangan a – b = c, berarti a = b+c
Pengurangan berarti kebalikan penjumlahan

à     Pengurangan tidak bersifat komutatif
a – b  ¹ b – a, a Î C



à     Pengurangan tidak bersifat asosiatif
Untuk a, b, c Î C, maka
(a - b) - c ¹ a - ( b - c)
Contoh 6:
à     6 – 2 = x ® 6 = x + 2 ® x = 4. Jadi, 6 – 2 = 4 .
à     9 – 3 = y ® 9 = y + 3 ® y = 6. Jadi, 9 – 3 = 6 .
Contoh 7:
à     9 – 3 = 6
à     3 – 9 = - 6 (bil. bulat)
Jadi, 9 – 3 ¹ 3 – 9  (pengurangan tidak bersifat komutatif)

Contoh 8:
à     (9 – 4 ) – 1 = 5 – 1 = 4
à     9 – (4 – 1) = 9 – 3 = 6
Jadi, (9 – 4) – 1 ¹ 9 – (4 – 1)
                       
3.      Sifat Operasi Perkalian Bilangan Bulat
à     Sifat komutatif
Untuk a, b Î C, maka
a ´ b = b ´ a


à     Sifat asosiatif
Untuk a, b, c Î C, maka
(a ´ b) ´ c = a ´ ( b ´c)


à     Unsur Identitas (netral)
Untuk a Î C, maka :
a ´ 1 = 1 ´ a = a, maka 1 disebut unsur identitas (netral)


à     Bilangan nol
Untuk a Î C, maka :
a ´ 0 = 0 ´ a = 0

à     Bersifat tertutup
Dua buah bilangan bulat dikalikan maka hasilnya bilangan bulat juga

Contoh 9:
à     3 ´ (-12) = -36
à     (-12) ´ 3 = -36
Jadi, 3 ´ (-12) = (-12) ´ 3 (bersifat komutatif)
Contoh 10:
à     (3 ´ 2) ´ 7 = 6 ´ 7 = 42
à     3 ´ (2 ´ 7) = 3 ´ 14 = 42
Jadi, (3 ´ 2) ´ 7 = 3 ´ (2 ´ 7) (bersifat asosiatif)
Contoh 11:
à     (-4) ´ 1 = 1 ´ (-4) = -4
à     3 ´ 1 = 1 ´ 3 = 3
1 unsur identitas (netral), karena jika dikalikan terhadap suatu bilangan hasilnya bilangan itu.
Contoh 12:
à     4 ´ 0 = 0 ´ 4 = 0
à     5 ´ 0 = 0 ´ 5 = 0
Contoh 13:
à     3 ´ 2 = 6 (bil. bulat)
à     4 ´ (-3) = -12 (bil. bulat)
à     (-2) ´ 1 = -2 (bil. bulat)
à     (-1) ´ (-2) = 2 (bil. bulat)

4.      Sifat Distributif Perkalian terhadap Penjumlahan dan Pengurangan
à     a ´ (b + c) = a ´ b + a ´ c atau 
a ´ b + a ´ c= a ´ (b + c)




à     a ´ (b - c) = a ´ b - a ´ c atau
a ´ b - a ´ c= a ´ (b - c)
Contoh 14:
à     3 ´ (4 + 5) = 3 ´ 9 = 27
à     3 ´ 4 + 3 ´ 5 = 12 + 15 = 27
Jadi, 3 ´ (4 + 5) = 3 ´ 4 + 3 ´ 5.


Contoh 15:
à     3 ´ (9 - 5) = 3 ´ 4 = 12
à     3 ´ 9 - 3 ´ 5 = 27 + 15 = 12
Jadi, 3 ´ (9 - 5) = 3 ´ 9 - 3 ´ 5 .

5.      Sifat Operasi Pembagian Bilangan Bulat
à     Pembagian a : b = c, berarti a= b´c
Pembagian berarti kebalikan perkalian

à     Pembagian tidak bersifat komutatif
a : b ¹ b : a,  a Î C



à     Pembagian tidak bersifat asosiatif
Untuk a, b, c Î C, maka
(a : b) : c ¹ a : ( b : c)

Contoh 16:
6 : 2 = a Û  6 = a ´ 2 Û a = 3. Jadi, 6 : 2 = 3


Contoh 17:
à     8 : 4 = 2
à     4 : 8 = ½  (bil. pecahan)
Jadi, 8 : 4 ¹ 4 : 8 (tidak komutatif)


Contoh 18:
à     (8 : 2) : 4 = 4 : 4 = 1
à     8 : (2 : 4) = 8 : ½  = 16
Jadi, (8 : 2) : 4 ¹ 8 : (2 : 4).

6.      Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat
1.    a + b
bilangan positif ditambah bilangan positif hasilnya bilangan positif

2.    a + (-b)
bilangan positif ditambah bilangan negatif hasilnya bisa bilangan positif atau bilangan negatif


3.    (-a) + (-b)
Bilangan negatif ditambah dengan bilangan negatif hasilnya bilangan negatif
Contoh 19:
à     8 + 12 = 20
à     12 + 3 = 15


Contoh 20:
à     5 + (-7) = -2 (lebih besar negatifnya, hasilnya negatif )
à     9 + (-7) = 2 (lebih besar positifnya, hasilnya positif)


Contoh 21:
à     (-4) + (-6) = -10
à     -3 + (-17) = -20

7.      Operasi Pengurangan Bilangan Bulat
1.    a – b = a + (-b)
Mengurangi suatu bilangan bulat sama dengan menjumlahkan lawannya



2.    - (-a) = + a = a
Lawan dari -a adalah a .
Contoh 22 :
à     8 - 12 = 8 + (-12) = -4
(lebih besar negatifnya, hasilnya negatif)
à     12 - (-3) = 12 + 3 = 15
à     -12 - (-6) = -12 + 6 = -6

Contoh 23:
à     - (-3) = 3.
à     - (-6) = 6.


8.      Operasi Perkalian Bilangan Bulat
1.    bilangan positif dikalikan bilangan positif hasilnya bilangan positif
(+) ´ (+) = +

2.    bilangan negatif dikalikan bilangan negatif hasilnya bilangan positif
(-) ´ (-) = +

3.    bilangan positif dikalikan bilangan negatif atau bilangan negatif dikalikan bilangan positif hasilnya bilangan negatif
(+) ´ (-) = -
(-) ´ (+) = -
Contoh 24:  
à     8 ´ 12 = 96
à     12 ´ 3 = 15


Contoh 25:
à     (-5) ´ (-7) = 35
à     (-9) ´ (-7) = 63


Contoh 26:
à     4 ´ (-6) = -24
à     -3 ´ 17 = -51
à     -10 ´ 5 = -50
à     12 ´ -6 = -72

9.      Operasi Pembagian Bilangan Bulat
1.    bilangan positif dibagi bilangan positif hasilnya bilangan positif
(+) : (+) = +

2.    bilangan negatif dibagi bilangan negatif hasilnya bilangan positif
(-) : (-) = +

3.    bilangan positif dibagi bilangan negatif atau bilangan negatif dibagi bilangan positif hasilnya bilangan negatif
(+) : (-) = -
(-) : (+) = -
Contoh 27:
à     12 : 4 = 3
à     25 : 5 = 5


Contoh 28:
à     (-24) : (-6) = 4
à     (-49) : (-7) = 7


Contoh 29:
à     24 : (-6) = -4
à     -33 : 3 = -11
à     -10 : 5 = -2
à     12 : -6 = -2










CONTOH  SOAL DAN PEMBAHASAN OLIMPIADE SD / MI
-    Memahami urutan prioritas operasi dalam matematika.
Contoh .1
( Soal Olimpiade Matematika Tingkat Provinsi Jawa Barat )
Hasil dari
a.    Text Box: Urutan Prioritas Operasi
1.	Dalam kurung
2.	Akar atau Pangkat
3.	Kali atau Bagi
4.	Tambah atau kurang
654
b.    624
c.    330
d.    165
Jawab
(1) 
              
(2) 
(3) 
(4) 
Contoh .2
Berapa nilai deret disamping    .  .  .
Jawab :
Tulislah semua deret, kemudian tambahkan sisanya dibawahnya.
                        1            2           3          4          5
          10 +        9 +        8 +       7 +      6 +
          11          11         11        11        11

11 + 11 + 11 + 11 + 11 = 11 x 5 = 55
Jadi jumlah deret diatas adalah = 55

Contoh.3
Nilai dari    = . . . .
 
                                                                                                    72
         



    Contoh.4
Bentuk sederhana dari   444444 : 1111 x 2222 = …
Jawab :
 =

Contoh.5
Jika bilangan 123.456 dikalikan dengan 999.999, maka banyaknya angka 9 pada hasil perkalian tersebut adalah ....
Text Box: Tidak adaJawab :
123456 x 999.999 = 123.456 x ( 1000.000 - 1)
                                 = 123.456.000.000 – 123.456
                                 = 123.456.876.544          
Contoh.6       
Nilai dari 9 + 99 + 999 + 9999 + 99999 = . . .           
Jawab :
9 + 99 + 999 + 9999 + 99999
 = (10 -1) + (100-1) + (1000-1) + (10.000-1) +(100.000)
= 111.110-5
= 111.105
Contoh.7
Berapakah nilai dari 1 + 2 + 3 + 4 + . . . .  + 99 = . . . .
Jawab :
Banyak data = 99
Rata – rata   = (1+99)/2 = 50
Hasil Penjumlahan = 99 x 50 = 4.950
Contoh.8
Hasil kali 2 bilangan adalah 63 dan selisihnya 18. Maka carilah kedua bilangan tersebut ?
Jawab :
Text Box: Dari coba - coba20 x 2 = 40        
21 x 3 = 63
        Maka jawabannya = 21 dan 3

Contoh.9
Selembar uang Rp. 1000,- dapat ditukar dengan 16 koin Rp.100 dan Rp.200.
Berapa jumlah masing – masing koin . . .
Text Box: Dengan coba - cobaJawab :
6 x 100 + 10 x 50 = 1100
4 x 100 + 12 x 50 = 1000       4 koin Rp.100 dan 12 koin Rp.50
Contoh.10
Tentukan nilai A agar ditemukan hasil akhir dari diagram dibawah ini …
 




Jawab
 
               
               
               
                                                       
Contoh.11
Mesin A harganya 500 Dolar dan mesin B harganya 1000 Dolar.
Dibutuhkan biaya 10 Dolar  perhari untuk menjalankan mesin A  dan 5 Dolar untuk mesin B. Setelah berjalan berapa hari total biaya untuk mesin itu akan sama ?
Jawab :
Buat model matematikanya
Total biaya mesin A = 500 + 10x
Total biaya mesin B = 1000 + 5x
Total biaya mesin A = Total biaya mesin B
500 + 10x = 1000 + 5x
   10x - 5x = 1000 – 500
            5x = 500
              x = 100   ( Jadi kedua mesin itu sama setelah berjalan 100 hari )


Contoh.12
Jika pola pengerjaan dalam kurung pada bagian 1, 2 dan 3 diperoleh diperoleh disamping, Maka hasil pengerjaan bagian 4 adalah . . .
Text Box: 1. (2;5) = 27
2. (3;6)  = 39
3. (4;7) = 53
4. (6;8) = . . . 
Jawab :
1.   (2;5) = 27 = 2 + 25 = 2 + 52
2.   (3;6)  = 39 = 3 + 36 = 3 + 62
3.   (4;7) = 53  = 4 + 49 = 4 + 72
4.   (6;8) =                     = 6 + 82
                                       = 6 + 64
                                       = 70
Contoh.13
Nanang memiliki Kambing dan Ayam. Jumlah kaki Kambing dan Ayam nya Nanang adalah 20 buah. Kemungkinan banyaknya Ayam dan Kambing  di bawah ini benar, Kecuali adalah = . . .
a.    Ayam 2 ekor, Kambing 4 ekor.
b.    Ayam 3 ekor, Kambing 4 ekor.
c.    Ayam 4 ekor, Kambing 3 ekor.
d.    Ayam 6 ekor, Kambing 2 ekor.
Jawab :
Jawaban yang tidak mungkin sudah jelas yaitu Ayam 3 ekor, Kambing 4 ekor
Contoh.14
Umur Amir lebih tua 3 tahun dari umur Budi. Budi usianya 4 tahun lebih muda dari Cipto. Ketika Cipto berusia 22 tahun, Maka usia Amir adalah = . . .
Jawab :
Umur Amir  = Umur Budi + 3
Umur Budi  = Umur Cipto – 4
Umur Cipto = 22 tahun
Umur Budi  = 22 - 4 = 18 tahun
Umur Amir = 18 + 3 = 21 Tahun




Contoh.15
Jika 4 # 2 = 14, 5 # 3 = 22, 3 # 5 = 4, 7 # 18 = 31
Maka nilai dari 6 # 9 = . . .
Jawab :
Dengan menebak operasi dari # diatas didefinisikan menjadi x # y = x2 – y
Maka, 6 # 9 = 62 – 9
                     = 36 – 9
                     = 27
Contoh.16
Jika suatu angka dikalikan 6, ternyata hasilnya lebih besar 20 dari dirinya sendiri.
Tentukan nilai dari angka tersebut !
Jawab :
Misalkan angka tersebut adalah A
Maka 6A = A + 20
          5 A = 20
             A = 4
Contoh.17
Jumlah angka – angka dari hasil operasi bilangan 666.6662 – 333.3332
 adalah . . .
Jawab :
666.6662 – 333.3332 = ( 666.666 – 333.333 ) ( 666.666 + 333.333 )
= ( 333.333 ) ( 999.999 )
= 3 x 111.111 x 9 x 111.111
= 27 x 111.111 x 111.111
= 2.999.997 x 111.111
= ( 3.000.000 – 3 ) x 111.111
= 333.333.000.000 – 333.333
= 333.332.666.667
Maka jumlah angka – angkanya adalah
3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 2 + 6 + 6 + 6 + 6 + 6 + 7
= 3 x  5 + 2 + 6 x 5 + 7
= 15 + 2 + 30 + 7

= 54  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar